Senin, 20 September 2010

Yang Tua, Yang Takut Perubahan

Ini bukan kisah tentang Reformasi di Negeri Indonesia yang disuarakan tahun 1998, ini hanya sebuah kisah sepenggal pengalaman pribadi tanpa tendensi untuk menggeneralisasi setiap individu.

Alkisah suatu hari, Aku masuk ke sebuah warnet setelah berbilang tahun tak pernah bisa mengakses internet karena bertempat tinggal jauh dari peradaban. Sewaktu masih jadi mahasiswa dan mengklaim diri sebagai Net Generation angkatan I di Indonesia, tentu saja dulunya Aku sering mengakses informasi lewat internet . Di depan komputer dengan sangat PD-nya Aku  mencari shortcut Internet Explorer dan waaah koq ndak ada ya? agak dongkol juga sih, masa di warnet yang tujuan utamanya orang berkunjung untuk main internet koq icon IE ndak ada di tampilan desktop? Langkah selanjutnya tentu  bisa diterka, Yaa tentu saja aku terpaksa cari IE lewat Start, All Program, dan bla-bla-bla. Keringat dingin mulai keluar lewat pori-pori di keningku, karena Aku tetap tidak menemukan IE dan sambil menggeleng-gelengkan kepala, Aku berguman pelan; Di mana ditaruhnya program IE di komputer ini? Mau tidak mau dengan mengkesampingkan sedikit rasa malu yang hinggap, terpaksa aku tanya ke penjaga warnet, 'Mbak, Internet Explorernya koq ndak ada ya?" OOh itu Mas, pake Mozilla aja, karena emang Internet Explorernya ndak kami pasang'. Heran juga Aku mendengar jawaban dari Mbak ini, Mozilla? ehm jadi inget film Godzilla, film pertama yang Aku tonton di bioskop dengan special someone. Terpaksa deh akhirnya aku gunakan Modzilla untuk browsing walau dengan sedikit rasa agak was-was dan ndak nyaman karena mungkin menghadapi hal yang baru sekalipun hanya berupa web browser. Setelah selesai browsing dan sempat ngobrol-ngobrol sedikit dengan Mbak penjaga warnetnya, akhirnya Aku tahu bahwa ndak dipasangnya IE karena pengunjung lainnya (mereka biasanya anak-anak muda) ndak memakai IE untuk browsing, katanya sih mereka lebih memilih Mozilla.

Tunggu dulu, jangan pindahkan channel karena itu baru cerita pertama. Cerita kedua masih tentang pengalaman pribadi dan terjadi pada saat jamannya peralihan dari Ms Office 2003 ke Ms Office 2007. Pertama kali Aku gunakan Ms Office 2007, Aku merasa ndak sreg karena memang beda tampilan menu-menunya kan? Nyari Menu File-nya susah banget karena memang diganti dengan sebiah ribbon. Wuih untuk beberapa waktu, Aku masih lebih memilih menggunakan Ms Office 2003 karena memang sudah sangat familier. Keliatan bangetkan kalau Aku sangat takut perubahan? Pada waktu itu umurku belum genap 30 tahun. Gimana nanti kalau umurku sudah 40 atau 50 tahun? Mungkin tambah susah untuk beradaptasi dengan sebuah perubahan. Biasa, dengan sangat terpaksa akhirnya Aku menggunakan produk baru (Office 2007) karena kadang aku harus mengedit file yang ber-extention docx yang tentu saja tidak bisa aku lakukan di komputerku yang menggunakan word 2003. Padahal setelah terbiasa dengan Office 2007, lebih enakkan menggunakannya dibandingkan Office 2003? Sekarang, Aku sedang berpikir untuk ke Office 2010 dan karena sudah punya sedikit pengalaman menghadapi perubahan, ngapain takut????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar