Selasa, 24 Agustus 2010

Cinta yang Tertinggal

Saat kutatap bintang arah selatan
Kusaksikan gerak cahaya dari jutaan tahun yang lalu
Masih kuragu apakah betul jika waktu tak linear
Saat hembusan lembut sang bayu menerpa wajahku
Perlahan namun pasti menerbangkan jasadku
Dalam ruang dan waktu yang terpetakan
Yang kurasakan linear dan tak bisa kembali
Tak seperti dalam fiksi ilmiah
Paling tidak bukan di Era-ku
Padahal yang kuratapi sangat sederhana
Aku hanya lupa membawa rasa cinta
Yang Kutinggalkan di belakang saat dulu prahara menerjang
Bodoh dan tak terbayar dengan linangan air mata
Mungkin inilah “hidup” di dimensi ini
Penyesalan selalu datang terlambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar